Minggu Palma: Mengenang Sengsara Tuhan Yesus Kristus, 5 April 2020

/ April 4, 2020

Pada hari ini Gereja mengenangkan peristiwa Kristus Tuhan
memasuki Kota Yerusalem untuk menggenapi misteri Paskah-
Nya. Dalam keadaan pandemi ini, peristiwa ini kita peringati
dengan cara sbb:
Upacara masuk sederhana sebelum misa-misa lain. Antifon
dilagukan atau dibacakan. APABILA DIBACAKAN, IMAM
MEMBUAT TANDA SALIB DARI ALTAR, MENYAMPAIKAN
SALAM DAN MEMBACA ANTIFON lalu misa seperti biasa.

Pemberkatan Daun Palma
Umat dapat menerima berkat untuk daun palma secara online seperti
saat berkat penutup misa dengan Sakramen Mahakudus.
Umat dipersilakan menyiapkan ranting palma atau ranting lain (Lih. SE
Perayaan Paskah dan persiapannya no. 29) di rumah masing-masing.
Sedapat mungkin tidak menyiapkan daun palma bersama-sama untuk
menghindari kerumunan.

UPACARA MASUK
TANDA SALIB

I Dalam nama Bapa  dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.

SALAM

I Tuhan bersamamu.
U Dan bersama rohmu.

PENGANTAR
I Saudara-saudari terkasih, sejak awal masa Prapaskah kita
menyiapkan diri dengan olah tobat dan karya amal kasih.
Pada Minggu Palma ini, bersama seluruh umat Allah kita
mengawali misteri Paskah Tuhan kita, yakni sengsara,
wafat dan kebangkitan-Nya dengan cara yang khusus
berkenaan dengan merebaknya wabah virus corona.
Dengan penuh iman dan bakti, marilah kita mengiringi
Tuhan kita Yesus memasuki kota Yerusalem. Dengan
demikian kita memetik buah salib suci, yakni kebangkitan
dan kehidupan.

BERKAT UNTUK DAUN PALMA
I Marilah kita berdoa (Imam merentangkan tangan)
Ya Allah, tambahkanlah iman kami yang berharap pada-
Mu, dan dengan murah hati dengarkanlah doa-doa kami.
semoga kami yang hari ini memegang daun palma untuk
mengelu-elukan Kristus, juga menghormati Engkau
dengan hidup baik menurut semangat Kristus. Sebab
Dialah Tuhan, Penganatara kami.
U Amin

BACAAN INJIL Mat. 21:1-11
I Tuhan bersamamu.
U Dan bersama rohmu.
I Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
“Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.”
Dalam perjalanan ke Yerusalem, ketika Yesus dan muridmurid-
Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang
terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-
Nya dengan pesan, “Pergilah ke kampung yang di depanmu
itu. Di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai
betina tertambat, dan anaknya ada di dekatnya.
Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.
Jikalau ada orang menegur kamu, katakanlah ‘Tuhan
memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya’.” Hal
itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh
para nabi: Katakanlah kepada Putri Sion: Lihat, Rajamu
datang kepadamu! Ia lemah lembut dan mengendarai seekor
keledai, seekor keledai beban yang muda. Maka pergilah
kedua murid itu, dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus
kepada mereka. Mereka membawa keledai betina itu
bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian
mereka, dan Yesus pun naik ke atasnya. Orang banyak yang
sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di
jalan; ada yang memotong ranting-ranting pohon dan
menyebarkannya di jalan. Dan orang banyak yang berjalan
di depan dan di belakang Yesus berseru, “Hosanna bagi
Anak Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama
Tuhan! Hosanna di tempat yang mahatinggi!” Ketika Yesus
masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu, dan orang
banyak berkata, “Siapakah orang ini?” Dan orang banyak itu
menyahut, “Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.

Imam lalu membaca Antifon Pembuka (Yoh. 22:1.12-13.Mzm
24.9-10)
* Enam hari sebelum Hari Raya Paska, tatkala Tuhan memasuki
kota Yerusalem, anak-anak menyongsong Dia. Mereka
membawa daun palma dan bersorak gembira:
* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang
datang denganmembawa kerahiman berlimpah. Tinggikan
tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai
gerbang abadi, supya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja
mulia? Allah segala kuasa. Dialah Raja mulia.
* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang
datang dengan membawa kerahiman melimpah.

DOA PEMBUKA
I Marilah kita berdoa. ( hening sejenak )
Allah Yang Mahakuasa dan Kekal, Engkau telah
menyerahkan Juru Selamat kami yang telah menjadi
manusia dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai
teladan kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah,
agar kami meneladani sengsara-Nya dan pantas untuk
bangkit bersama Dia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara
kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.

LITURGI SABDA
Catatan: Untuk Perayaan Ekaristi hari ini disediakan 3 bacaan; sangat
dianjurkan agar ketiga-tiganya dibacakan, kecuali alasan pastoral
menyarankan lain. Mengingat pentingnya Kisah Sengsara Tuhan, Imam,
sesudah mempertimbangkan situasi jemaat, dapat mengambil salah satu
dari kedua bacaan sebelum Injil, atau bahkan hanya mengambil Kisah
Sengsara Tuhan, kalau terpaksa boleh yang singkat.

BACAAN PERTAMA Yes. 51:4-7
L Pembacaan dari Kitab Yesaya:
“Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai,
karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.”
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang
murid supaya dengan perkataanku aku dapat memberi
semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia
mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti
seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan
aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku
memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul
aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti
janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku
dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku;
sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan
hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu
bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah Sabda Tuhan
U Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN Mzm. 22:8-9.17-18a.19-20.23-24;Ul:2a
Ulangan:
Allahku, ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan daku?
Ayat:
1. Semua yang melihat aku mengolok-olok; mereka mencibir
dan menggelengkan kepala! Mereka bilang: “Ia pasrah
kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah
melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?
2. Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat
mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala
tulangku dapat kuhitung.
3. Mereka membagi pakaianku di antara mereka, dan
membuang undian atas jubahku. Tetapi Engkau, ya Tuhan,
janganlah jauh; Ya kekuatanku, segeralah menolong aku.
BACAAN KEDUA Flp. 2:6-11
L Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi:
“Yesus Kristus telah merendahkan diri, maka Allah sangat
meninggikan Dia.”
Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, Kristus
Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah
mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba,
dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan
sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya
dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di
langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi
kemuliaan Allah Bapa semua lidah mengakui: Yesus Kristus
adalah Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL Flp. 2:8-9
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab
itulah Allah sangat meninggikan Dia, dan menganugerahkan
nama yang paling luhur kepada-Nya.
BACAAN INJIL SINGKAT Mat 27:11–54
Dibacakan oleh Imam atau diakon sendiri
Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Matius:
Sesudah ditangkap dan dihadapkan ke Mahkamah Agung Yahudi,
Yesus lalu dihadapkan kepada walinegeri, yakni Pilatus. Dan
walinegeri bertanya kepada Yesus, “Benarkah Engkau raja orang
Yahudi?” Jawab Yesus, “Engkau sendiri mengatakannya!” Tetapi
atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua
terhadap diri-Nya, Yesus tidak memberi jawaban apa pun. Maka
kata Pilatus kepada-Nya, “Tidakkah Engkau dengar betapa
banyak tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?” Tetapi Yesus
tidak menjawab sepatah kata pun, sehingga walinegeri itu sangat
heran. Telah menjadi kebiasaan bagi walinegeri untuk
membebaskan seorang hukuman pada tiap-tiap hari raya atas
pilihan orang banyak. Pada waktu itu ada dalam penjara seorang
yang terkenal kejahatannya, namanya Barabas. Karena mereka
telah berkumpul di sana, Pilatus bertanya kepada nereka, “Siapa
yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Barabas atau Yesus
yang disebut Kristus?” Pilatus sebenarnya tahu bahwa mereka
telah menyerahkan Yesus karena dengki. Ketika Pilatus sedang
duduk di kursi pengadilan, istrinya mengirim pesan kepadanya,
“Jangan engkau mencampuri perkara Orang benar itu, sebab
dalam mimpi tadi malam aku sangat menderita karena Dia.” Tetapi
oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak
bertekad meminta supaya Barabas dibebaskan, dan Yesus
dihukum mati. Walinegeri menjawab dan bertanya lagi kepada
mereka, “Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki
kubebaskan bagimu?” Kata mereka, “Barabas!” Kata Pilatus
kepada mereka, “Kalau begitu, apakah yang harus kuperbuat
dengan Yesus yang juga disebut Kristus?” Mereka semua berseru,
“Ia harus disalibkan!” Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha
akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil
air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak seraya
berkata, “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini! Itu urusan
kamu sendiri!” Dan seluruh rakyat itu menjawab, “Biarlah darah-
Nya ditangungkan atas kami dan atas anak-anak kami!” Lalu
Pilatus membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus
disesahnya, lalu diserahkannya untuk disalibkan. Serdaduserdadu
walinegeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu
memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka
menanggalkan pakaian Yesus dan mengenakan jubah ungu pada-
Nya. Mereka menganyam sebuah makota duri, dan menaruhnya
di atas kepala Yesus, lalu memberi Dia sebatang buluh di tangan
kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan
mengolok-olok Dia, “Salam, hai Raja orang Yahudi!” Mereka
meludahi-Nya, lalu mengambil buluh itu dan memukulkannya
kepada-Nya. Sesudah mengolok-olok Dia, mereka menanggalkan
jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan kembali pakaian-Nya
sendiri. Kemudian mereka membawa Yesus ke luar untuk di
salibkan. Ketika berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan
seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa
untuk memikul salib Yesus. Maka sampailah mereka di suatu
tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu
mereka memberi Yesus minum anggur bercampur empedu;
setelah mengecapnya, Yesus tidak mau meminumnya. Sesudah
menyalibkan Yesus, para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus
dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia.
Di atas kepala Yesus terpasang tulisan yang menyebut alasan
mengapa Ia dihukum: Inilah Yesus Raja Orang Yahudi. Bersama
dengan Yesus disalibkan dua orang penyamun, seorang di
sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. Orang-orang di
sana yang lewat menghujat Yesus, dan sambil menggelengkan
kepala mereka berkata, “Hai, Engkau yang mau merobohkan Bait
Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,
selamatkanlah diri-Mu! Jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari
salib!” Demikian juga imam-imam kepala bersama ahli Taurat dan
tua-tua mengolok-olokkan Yesus dan berkata, “Orang lain Ia
selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Dia
Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib, dan kami akan percaya
kepada-Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Allah; biarlah Allah
menyelamatkan Dia; jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena
Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah.” Bahkan penyamunpenyamun
yang disalibkan bersama dengan Yesus mencela-Nya
demikian juga. Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh
daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus
dengan suara nyaring, “Eli, Eli, lama sabakhtani? Artinya: Alahku,
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Mendengar itu,
beberapa orang yang berdiri di situ berkata, “Ia memanggil Elia!”
Dan segera mendekatlah seorang dari mereka; ia mengambil
bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu
mencucukannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus
minum. Tetapi orang-orang lain berkata, “Jangan, baiklah kita lihat,
apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia.” Yesus berseru
pula dengan suara nyaring. Lalu menyerahkan nyawa-Nya.
(Semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan)
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke
bawah, dan terjadilah gempa bumi. Bukit-bukit batu terbelah dan
kubur-kubur terbuka, dan banyak orang kudus yang telah
meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun
keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus, dan menampakkan
diri kepada banyak orang. Ketika menyaksikan gempa bumi dan
apa yang telah terjadi, kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang
menjaga Yesus lalu berkata, “Sungguh, Orang ini adalah Anak
Allah
Demikianlah Injil Tuhan.

HOMILI
Sesudah kisah sengsara, bila mungkin, diadakan homili singkat,
atau saat hening sejenak.

SYAHADAT

DOA UMAT
I Bersama Yesus yang taat sampai wafat, tetapi dijunjung
tinggi oleh Bapa-Nya, marilah kita menghadap Bapa dan
berdoa.
P Bagi Gereja yang menderita.
Ya Bapa Yang Mahakuasa, tabahkanlah kami semua
terutama dalam menghadapi pandemi Virus Coron ini.
Berkatilah kami agar tetap berpengharapan, dan membawa
harapan itu kepada sesama kami bahwa sesudah masa
berat ini akan datang kebebasan. Kami mohon …
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Bagi para pemimpin masyarakat.
Ya Bapa Yang Mahakudus, dampingilah para pemimpin
masyarakat kami, agar dengan tabah tetap
memperjuangkan kesejahteraan umum dan tidak tergoda
untuk mementingkan kepentingan sendiri. Semoga mereka
tetap bersemangat dalam memastikan rasa aman bagi
seluruh masyarakat dengan kerja kerasnya. Kami mohon
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Bagi para petugas medis, para dokter, perawat dan
petugas rumah sakit, para relawan dan regu penolong:
Ya Bapa yang penuh kasih, berkatilah dan dampingilah
saudara-saudari kami yang sedang berjuang untuk
menolong sesama agar dengan rela dan penuh iman
mempersatukan usahanya dengan keyakinan akan
pemeliharaan-Mu. Kami mohon…
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Bagi seluruh umat di tempat masing-masing.
Ya Bapa Yang Mahamurah, curahilah kami semangat Yesus
Kristus, Putra-Mu, agar kami dapat saling membantu dalam
masa-masa ini, tetap gembira dan berpengharapan, bahwa
akan ada kebangkitan. Kami mohon …
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
I Allah Bapa kami di surga, demi cinta kasih-Mu, Engkau
menghendaki kami menjadi putra dan putri-Mu berkat jasa
Yesus Kristus Putra-Mu. Kami mohon terimalah dan
kabulkanlah permohonan doa kami. Demi Kristus, Tuhan
dan pengantara kami.
U Amin.

LITURGI EKARISTI
PERSIAPAN PERSEMBAHAN

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I Ya Allah, semoga oleh penderitaan Putra Tunggal-Mu,
pendamaian-Mu dengan kami semakin mendekat. Kami
tidak mampu mencapainnya dengan usaha kami sendiri,
namun kami sudah merasakannya, berkat kurban yang
penuh daya ini dan karena belas kasih-Mu. Dengan
pengantara Kristus, Tuhan kami.
U Amin.
PREFASI Minggu Sengsara
I Sungguh layak dan sepantasnya, bahwa kami selalu dan di
mana pun kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang
Kudus, Allah yang Mahakuasa dan kekal: dengan
pengantaraan Kristus Tuhan kami. Ia yang tidak bersalah,
rela menderita bagi orang berdosa dan rela dihukum dengan
tidak adil bagi orang jahat. Wafat-Nya menghapus dosa kami
dan kebangkitan-Nya menyelamatkan kami. Maka, bersama
semua Malaikat kami pun memuji Dikau dan bersorak
gembira sambil bernyanyi/berseru:
U Kudus, kudus, kuduslah Tuhan …

DOA SYUKUR AGUNG

BAPA KAMI
PERSIAPAN KOMUNI

DOA KOMUNI BATIN BAGI UMAT
Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen
Mahakudus.
Aku mencintai-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam jiwaku.
Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen
Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam
hatiku.
Karena Engkau hadir di sini, aku memeluk-Mu dan
mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu.
Jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin.
Antifon Komuni Mat. 26:42
* Ya Bapa, jika tak mungkin piala ini Kulewati tanpa
meminumnya, maka jadilah kehendak-Mu.

DOA SESUDAH KOMUNI
I Marilah kita berdoa. (hening sejenak)
Allah Bapa Yang Maharahim, dengan gembira kami telah
menerima Putra-Mu di tengah-tengah kami sebagai
santapan rohani bagi kami. Kami mohon, kuatkanlah kami
dalam memanggul salib kami masing-masing dan terus
mengikuti jejak-Nya menempuh jalan penderitaan menuju
kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara
kami.
U Amin.

RITUS PENUTUP
BERKAT PENUTUP
I Tuhan bersamamu.
U dan bersama rohmu.
Imam mengulurkan kedua belah tangan ke arah umat
I Ya Bapa, sudilah memandang anak-anak-Mu yang berada
di tempat masing-masing karena kondisi yang kami hadapi.
Sebab demi keselamatan mereka, Tuhan kami Yesus
Kristus tidak ragu-ragu menyerahkan diri ke tangan para
penjahat dan menderita siksaan salib. Dialah penyelamat
kami kini dan sepanjang masa.
U Amin.
I Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing, dan
diberkati oleh Allah yang mahakuasa: Bapa  dan Putra dan
Roh Kudus.
U Amin.
I Saudara sekalian Perayaan Ekaristi kita sudah selesai.
U Syukur kepada Allah.
I Anda semua diutus untuk mewartakan kasih Tuhan.
U Amin.

Share this Post