Ilmu Jurnalistik Menjadi Bekal Pewartaan dalam Gereja

/ May 20, 2019

Suasana Kelas Training Jurnalistik (Foto : Daniel Wisnu)

Pewartaan kabar Gereja tidak lepas dari salah satu prinsip jurnalistik yang menekankan adanya pertukaran pesan atau komunikasi dalam interaksi dua pihak. Komsos yang selama ini menjembatani komunikasi warga Gereja dalam bentuk media perlu pula untuk memperkuat kapasitas-kapasitas yang sudah ada untuk pengembangan pewartaan yang lebih luas. Salah satu upaya Komsos St. Yoseph Paroki Medari di dalam membangun kapasitas ini adalah dengan melakukan pelatihan jurnalistik bagi anggota Komsos sekaligus melibatkan warga Gereja dari beberapa lingkungan. 

Pelatihan Jurnalistik yang bekerjasama dengan SMP Kanisius Sleman serta Tim Komsos Kevikepan DIY ini, diselenggarakan di SMP Kanisius Sleman (19/5/2019) dengan narasumber Bapak Praba Pangripta. Di dalam penyampaian materinya, Bapak Praba banyak memberikan sharing pengalaman mengenai dunia jurnalistik, sekaligus memberikan pengetahuan-pengetahuan ilmu jurnalistik dan penggunaan media secara lebih profesional. 

 

Pak Praba dalam Sesi Training ketika Menjelaskan Konten Tulisan dalam Tabloid KoMed (Foto : Daniel Wisnu)

Secara umum, Bapak Praba yang juga merupakan Koordinator Tim Komsos Paroki Gamping ini mengajarkan teknik-teknik di dalam membuat berita mulai dari penulisan judul sampai kepada pemilihan kata yang baku. Tidak kalah penting dari kaidah-kaidah tersebut, penulisan berita juga perlu dibuat semenarik mungkin agar pembaca merasa memiliki keharusan untuk membaca berita yang akan diterbitkan. Satu hal yang juga perlu dipahami, bahwa tulisan atau karya di dalam media idealnya memiliki peran sebagai media belajar masyarakat dari segi perkembangan bahasa.

Dengan mempertimbangkan beberapa pokok prinsip-prinsip umum tersebut, maka karya tulisan yang akan dipublish di media pastinya akan mudah pula untuk diterima oleh pembaca, warga Gereja secara khusus dan masyarakat umum secara lebih luas. Muatan-muatan materi tersebut juga menjadi bahan masukan bagi Tim Komsos St.Yoseph Paroki Medari yang selama ini sudah menerbitkan tabloid KoMed serta website www.parokimedari.id untuk lebih menyajikan tulisan-tulisan menarik dengan gaya yang lebih profesional. 

Pak Praba Memberikan Penjelasan Mengenai Foto yang Memiliki Makna (Foto : Daniel Wisnu)

Dari semua materi yang disampaikan oleh Bapak Praba, ada satu hal menarik pula yang bisa diambil sebagai sebuah konklusi dan refleksi bagi warga Gereja. Bapak Praba menekankan bahwa dalam pewartaan, yang terpenting bukanlah kamera DSLR atau alat canggih lainnya, tetapi bagaimana lebih membangun interaksi dan komunikasi dua pihak yang saling membangun. Di sini Beliau juga menekankan bahwa pewartaan tidak hanya dipegang oleh tim Komsos saja tetapi juga bisa dilakukan oleh siapa saja dari warga Gereja yang memiliki kemauan untuk menulis berita dan belajar kompetensi-kompetensi jurnalistik. Poin terakhir ini juga sejalan dengan apa yang diharapkan oleh Bapak Martana selaku Ketua Tim Komsos St. Yoseph Paroki Medari dalam statement beliau pada saat pembukaan acara. 

Ke depannya semoga harapan akan kemajuan warta yang lebih luas tersebut dapat terwujud diikuti pula dengan perkembangan pengetahuan yang semakin maju dengan dukungan dari Tim Komsos Kevikepan DIY.

Foto Bersama Peserta dan Narasumber Setelah Selesai Training (Foto : daniel Wisnu)
Share this Post